Senin, 02 Februari 2009

Inside Ka'abah

Semoga email ini bermanfaat buat teman2 saudara kita
sesama MUSLIM - MUSLIMAT

INSIDE KA'BAH & DETIK TERAKHIR
SAKARATUL MAUT RASULULLAH SAW…..
Inside Ka'abah

Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah
hadiah istimewa bagi kita semua (terutama bagi yang belum
pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini)..


Silahkan disebarkan ke saudara yg lain.




Tak bosan-bosan rasanya membaca kisah ini...

AIRMATA RASULULLAH SAW...


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru
mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, "Maafkanlah,
ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan

badan dan menutup pintu.


Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku,
orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"

tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu
hendak dikenang.


"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan
sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun
menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang
menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan

kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.


Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih
Allah dan penghulu dunia ini.


"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?",
tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu.


"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,
matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak senang
mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.

"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar
Allah
berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja,
kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam,
Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan
Jibril memalingkan muka.


"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"

Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata

Jibril..


Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh,
karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini

kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan
sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"

"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."



Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan

telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.


"Ummatii,ummatii, mmatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi


Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.


NB:

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya
agar timbul kesadaran untuk
mengingat maut dan
mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan

Rasulnya mencintai kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda kami tunggu..........Tks

 
Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites