Selasa, 23 Juni 2009

Fw: Jawaban Elegan dari Seorang Tukang Bakso

Jawaban Elegan dari Seorang Tukang Bakso


 Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus
 tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang
 sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik
 selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

 Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara
 tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka
 keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok
 bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?

 "Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku
 menjawab.

 Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...

 Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya
 membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang
 satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng
 bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku
 selama ini.

 "Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan?
 Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini
 selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun.
 Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang
 menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah,
 dan mana yang menjadi hak cita". cita2 penyempurnaan iman ".

 "Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

 "Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi
 dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :

 1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup
 sehari - hari Emang dan keluarga.

 2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk
 melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi
 tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun
 kambingnya yang ukuran sedang saja.

 3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan
 agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya
 yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu
 butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri
 menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini,
 Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji.
 Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang
 dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

 Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu.
 Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin
 kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso
 tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup
 seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum
 ada rejeki.

 Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya
 memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang
 mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

 Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara
 soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak
 RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

 Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan
 untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri
 sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan
 menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri
 sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan
 kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

 "Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso".





1-- Mau Relax Ketawa Ketiwi he he he klik disisi

2--Mau baca blog yang serius ? klik disini
3--http://www.BikinDuit.com/?ref=extrajoss
4--Mau Toolbar Ketawa Ketiwi ? Keren Boo ! klik disini
5--Sekolah Gratis & Rumah Sakit Gatis ?

--aa--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda kami tunggu..........Tks

 
Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites