Sabtu, 04 April 2009

Fw:If tomorrow never comes...

Date: Friday, April 3, 2009, 4:20 PM



In Memoriam Situ Gitung… The last time before disaster .

* SILAHKAN DIRENUNGKAN* *........ ......... .......*


"Saat hidup kita lagi diatas, kadang kita terlena. Ga mau liat orang lain.
Ga mau liat teman, sodara bahkan orang tua. Kadang waktu kita memiliki
rezeki, kita tetap merasa kekurangan. Kadang di beberapa orang yg ga kuat,
akan merubah dia menjadi seorang yg rakus. Yg agak lebih mendingan, kadang
kita jadi workaholic, kita ga punya waktu utk keluarga, teman, pacar bahkan
untuk diri sendiri... Alasannya "ini kan untuk masa depan"

Well.... Bagaimana kalau masa depan itu ngga dateng? Gimana kalau tomorrow
never come? Gimana kalau ternyata Tuhan kasih hari ini adalah hari terakhir
kita didunia. Atau hari terakhir dari orang2 yg kita cintai...

Gue baru aja pulang dari TKB jebolnya tanggul situ gintung. Wah semua
perasaan campur aduk. Padahal, ini bukan pertama buat gue. Aceh, Jogja,
Lapindo, Banjir 2007, 2005. Tapi tetap aja perasaannya masih ajaib.

Gue sempat ngobrol panjang dengan salah satu korban di tempat pengungsi.
Namanya Panji.Panji ini rumahnya hanya beberapa meter dari tanggul itu. Dia
tinggal sendiri di rumah warisan dari pamannya. Ortu dan pamannya dah
meninggal, dan bibinya tkw di Singapura. Dia kerjanya sebagai kurir di pagi
hari, malemnya teknisi di salah satu pabrik di daerah kampung rambutan. Dia
punya pacar namanya Dinni. Yg tinggal di sebelah rumahnya. Rencananya
mereka akan menikah tahun ini.

Malam kejadian sekitar pukul 8, mereka berkelahi. Alasannya, sebenarnya
Panji libur malam itu, jadi dinni mengajak Panji untuk jalan2 ke bogor
bersama keluarganya. Menginap di rumah uwak Dinni. Tapi Panji menolak
dengan alasan dia ditawari mengantar barang ke daerah karawang. Uangnya
lumayan.Mendengar alasan ini Dinni jadi marah dan teriak2 karena memang
Panji hampir ga pernah punya waktu untuk Dinni. Alasannya karena cari uang
utk pernikahan. Sampai akhirnya Dinni bilang kalau Panji egois, percuma
cari uang utk menikah kalau kelakuan Panji malah bikin hilang selera untuk
menikah. Panji tersinggung dan bilang kalau Dinni ga menghargai Panji.
Akhirnya malam itu mereka bertengkar hebat. Dan Panji tetep pergi mengantar
barang.

Karena ada masalah sedikit di Karawang, Panji tertahan lama disana. (gue
rasa karena jalan Tuhan). Akhirnya Panji sampai di Jakarta sekitar jam 4.45
menit. Sampai dideket rumah, Panji bingung karena di jalan Ciputat Raya
banyak tetangganya berkerumun, menangis dan berteriak. Panji bingung. Semua
ditanya tapi ga ada yg jawab. Semua seperti sibuk dengan tangisannya
sendiri. Ga berapa lama Panji ketemu sama Iksan, sepupu Dinni. Tapi si
Iksan udah nangis sampai ga bisa ngomong. Setelah ditenangkan barulah iksan
bercerita.

Iksan bilang bahwa tadi uwak (papa Dinni) suruh dia anter uwak dan keluarga
ke Bogor karena uwak Nani (adik papanya) abis melahirkan ga ada yg jaga.
Pas Iksan tanya Dinni kok ga ikut, kata papanya Dinni ga mau ikut. Dia lg ga
enak hatinya. Mungkin berantem sama Panji. Jadi dia mau di rumah. Jadi
Iksan pergi. Iksan ketiduran di Bogor, pas pulang ternyata tanggul jebol. Dinni
ga tau dimana... Rumahnya kerendem.Sampai tadi gue pulang, Dinni belum ada
kabarnya. Dari 68 orang yang jadi korban, belum ada jenazah Dinni. Dan
Panji belum tidur. Dia belum bisa. Dia menyesal sekali. Dia belum berhenti
menangis saat gue pulang. Dia ditemenin sama ayah Dinni yg luar biasa
bijaksana dan masih bisa menjadi luar biasa tenang walau kehilangan putri
sematawayangnya. ..

Terakhir Panji bilang sama gue... "Mba, kalau saya tau mba, saya akan ikut
mba sama dia. Kalau saya ikut saya ga akan begini mba. Dia ga akan begini
mba. Kasihan Dinni mba. Semua salah saya.. Sekarang uang tabungan saya ga
berarti mba. Semuanya udah ga ada artinya kalau ga ada Dinni mba..... Buat
apa saya kerja mba, buat Dinni mba.. Kalau ga ada Dinni semuanya ga ada
artinya..." Gue ga bisa nenangin karena gue pun jadi ikut menangis....

Well, gue ga bisa bilang apa2 tentang ini. Gue cuma bisa bilang, ayuk kita
belajar dari Panji. Percuma kerja terus2an tapi kita ga bisa menikmati
hasilnya. Alasan kita kerja adalah untuk cari uang. Cari uang untuk
keluarga atau menikah dgn pasangan kita. Tapi inget, hubungan kita dgn mereka bukan hanya sekedar uang. Tapi ada jalinan yg harus dipertahankan. Ada cinta yang harus dirawat. Dan semuanya itu ga bisa dilakukan dgn uang.

Hidup itu harus Balance. Bekerja dan bersenang2nya. ... Segala sesuatunya
deh. Kalau ga, kita ga akan bisa nikmatin. Dan lihat sekeliling kita,
orang2 yg kita sayang. Bagaimana kalau ternyata besok mereka sudah tidak ada lagi untuk selamanya. Waktu ga bsa diputer. Dan kematian datang seperti pencuri.Spend sometimes with your love one. Supaya kalau mereka benar2 akan
dipanggil Tuhan, atleast kita dah berbuat yg terbaik. Begitu juga kalau
kita yg dipanggil, atleast we leave them no regrets... Just a sweet and very
good memmories... .

Gue bingung harus ngomong apa. This story just got me over the edge of my
emotion. No wise words I could give. No advice.

Gue cuma bisa bilang, coba bayangin kalau lo ada di posisi Panji.....
**
Deepest condolance.. ....Situ Gintung, 27th March 2009*
















1-- Mau Relax Ketawa Ketiwi he he he klik disisi

2--Mau baca blog yang serius ? klik disini
3--http://www.BikinDuit.com/?ref=extrajoss
4--Mau Toolbar Ketawa Ketiwi ? Keren Boo ! klik disini
5--Sekolah Gratis & Rumah Sakit Gatis ?
--aa--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda kami tunggu..........Tks

 
Add to Technorati Favorites

Web Site Counter
Canon printers

Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites